LUWU, KABARTANALUWU.ID – Direktur WALHI Sulsel, Muhammad Al Amin, meminta Pemerintah Kabupaten Luwu untuk menghentikan sementara aktivitas pertambangan PT. Masmindo Dwi Area (MDA).
Permintaan ini menyusul longsor yang terjadi di Dusun Padang, Desa Ranteeballa,Kecamatan Latimojong, Sabtu (25/01/2025) yang mengakibatkan dua orang warga meninggal.
“Sikap kami tegas. Meminta pemerintah untuk mengentikan aktivitas PT. Masmindo untuk sementara, supaya tidak terjadi banyak bencana ekologis dan melakukan asesmen ulang,” kata Al Amin kepada kabartanaluwu.id.
Amin mengatakan, walaupun ada yang mengklaim bahwa itu jauh dari lokasi aktivitas pertambangan, tapi wilayah itu masuk dalam konsesi PT. Masmindo Dwi Area. “Jadi ini tentu ada pengaruhnya,” katanya.
Amin menambahkan, karena ini mengakibatkan korban jiwa, maka sudah seharusnya PT. Masmindo Dwi Area bertanggungjawab dan memberikan santunan kepada warga yang terdampak atau dirugikan dari kejadian ini.
“PT. Masmindo harus bertanggungjawab atas hal ini. Mereka harus memberikan santunan kepada mereka yang menjadi korban atas kejadian ini,” tambahnya.
Sementara itu, PT. Masmindo Dwi Area melalui Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menyampaikan, ungkapan belasungkawa atas peristiwa yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
“Mewakili manajemen MDA saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Kami turut berbela sungkawa kepada keluarga korban yang kehilangan orang-orang tercinta dan mendoakan agar mereka diberikan ketabahan,” kata Mustafa Ibrahim dalam rilis yang diterima kabartanaluwu.id.
“Kepada korban luka-luka, kami doakan dapat segera mendapatkan kesembuhan. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pemulihan pascabencana dengan segala sumber daya yang kami miliki,” tambahnya. (*/)
