Palopo, Kabartanaluwu.id – Sejumlah pelanggan Perusahaan Umum Daerah Tirta Mangkaluku (Perumda-TM) Kota Palopo, mengeluhkan dengan adanya pendistribusian air yang tidak lancar.
Keluhan para pelanggan tersebut disampaikan melalui Saluran Aspirasi Pengaduan Palopo atau Oke SAPPO yang dikelola oleh Pemerintah Kota Palopo.
Selain penyampaian keluhan ini melalui Oke SAPPO, juga disampaikan melalui media-media lain.
Dengan adanya penyampaian keluhan pelanggan tersebut, pihak Perumda TM Kota Palopo menggelar jumpa pers untuk menyampaikan penyebab terjadinya air yang tidak lancar.
Jumpa pers ini digelar di Aula Perumda TM Kota Palopo, Kamis (11/9/2025).
Direktur Perumda TM Kota Palopo, M. Tawakkal, menuturkan bahwa penyebab air yang tidak lancar di sejumlah wilayah yaitu diakibatkan oleh pipa pecah.
“Hal ini diakibatkan oleh pipa yang meledak atau pecah. Namun, dengan adanya keluhan pelanggan, pihak Perumda-TM akan menindaklanjuti segera,” kata M. Tawakkal.
Menurut M. Tawakkal, ada 6 unit mobil tangki Perumda-TM untuk melayani para pelanggan yang terdampak jika terjadi air macet atau tidak lancar.
“Saya berharap kepada seluruh pelanggan untuk menyiapkan ember besar paling tidak 2, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gangguan-gangguan air, sehingga ada persiapan,” pungkasnya.
Diharapkan pula kepada seluruh pelanggan agar kiranya melaporkan segera jika air tidak mengalir.
Sehingga pihak Perumda-TM melakukan action segera atas keluhan-keluhan pelanggan, agar bisa terantisipasi pada saat macetnya air.
“Kiranya pelanggan malaporkan segera, dan jangan sampai tiga hari kejadian baru dilaporkan,” lanjut M. Tawakkal.
Selain itu, M. Tawakkal juga menyampaikan bahwa Perumda-TM Kota Palopo membutuhkan kolam retensi untuk menampung air.
Kolam retensi ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya hujan atau banjir dan keruh, sehingga terdapat persiapan untuk dialirkan masuk ke pengolahan.
“Dan alhamdulillah ini masuk dalam program Wali Kota Palopo bersama dengan Dinas PUPR, kolam retensi ini membutuhkan lahan sekitar satu atau dua hektar untuk menampung air,” tutup M. Tawakkal. (*/)






