Gelar Edukasi Rawan Bencana, BPBD Lutim Libatkan Guru dan Siswa

oleh -414 Dilihat
oleh
Gelar Edukasi Rawan Bencana, BPBD Lutim Libatkan Guru dan Siswa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutim, menggelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) rawan bencana, dengan melibatkan 250 peserta sebagai upaya membangun budaya siaga dan aman menuju terwujudnya sekolah tangguh bencana.

LUWU TIMUR, KABARTANALUWU.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lutim, menggelar sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) rawan bencana, dengan melibatkan 250 peserta sebagai upaya membangun budaya siaga dan aman menuju terwujudnya sekolah tangguh bencana.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Timur, Senin (25/08/2025), dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Pembangunan, Rapiuddin Tahir.

Adapun peserta yang ikut pada kegiatan ini terdiri dari kepala sekolah, guru, dan siswa tingkat SMP serta SMA di Kecamatan Malili.

Baca Juga:  Bupati Siapkan Lahan 10 Hektar di Lutim untuk Bangun Sekolah Rakyat

Dalam sambutannya, Rapiuddin menyampaikan bahwa tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peserta tentang langkah-langkah menghadapi bencana sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

“Bencana merupakan suatu kejadian yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, sehingga kita harus mempersiapkan diri untuk melakukan antisipasi,” kata Rapiuddin.

Lebih lanjut, Rapiuddin berharap kepala sekolah, guru, serta siswa yang mengikuti sosialisasi dapat menyebarkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh kepada keluarga maupun lingkungan sekitar.

Baca Juga:  Kembangkan Fungsi UKS di Sekolah, Pemkab Lutim Gelar Bimtek

Selain itu, Kegiatan ini juga menekankan pentingnya penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagaimana diatur dalam Permendikbud nomor 33 tahun 2019.

Adapun tujuan program SPAB ini yakni:

  1. Meningkatkan kemampuan sumber daya di satuan pendidikan dalam mengurangi risiko bencana.
  2. Memberikan perlindungan dan keselamatan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
  3. Memastikan keberlangsungan layanan pendidikan di wilayah terdampak bencana.
  4. Menyediakan layanan pendidikan sesuai dengan karakteristik risiko bencana.
  5. Memulihkan dampak bencana di satuan pendidikan.
Baca Juga:  Masih Marak, Asrul Perintahkan Disdik Atasi Permasalahan Kekerasan di Sekolah

Ia juga menegaskan bahwa, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak dengan kolaborasi pentaheliks, melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, media/pers, serta masyarakat.

“Jadi setiap orang ikut bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana demi keamanan dan keselamatan dirinya, keluarganya, maupun lingkungannya. Dimana kesiapsiagaan adalah faktor utama dalam menghadapi bencana,” tambah Rapiuddin.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber dari BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Muh. Doddy, ST., MM. dan Lilisari Ramadhani, S.ST.

Melalui kegiatan ini, BPBD Luwu Timur berharap dapat meningkatkan pemahaman tenaga pendidik, guru, dan siswa mengenai pentingnya kesiapsiagaan bencana, sekaligus membangun budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan agar lebih aman dan tanggap terhadap ancaman bencana. (*/)

No More Posts Available.

No more pages to load.