Tekan Stunting, Wabup Lutim Sebut Siap Perkuat Program Gizi

oleh -294 Dilihat
oleh
Tekan Stunting, Wabup Lutim Sebut Siap Perkuat Program Gizi
Pemprov Sulsel bekerja sama UNICEF wilayah Sulawesi-Maluku dan Jenewa Madani, melaksanakan lokakarya yang bertajuk “Komitmen untuk Gizi: Dari Bukti Menuju Dampak–Mewujudkan Program Gizi yang Terarah, Terintegrasi, dan Berkelanjutan”.

MAKASSAR, KABARTANALUWU.ID – Pemprov Sulsel bekerja sama UNICEF wilayah Sulawesi-Maluku dan Jenewa Madani, melaksanakan lokakarya yang bertajuk “Komitmen untuk Gizi: Dari Bukti Menuju Dampak–Mewujudkan Program Gizi yang Terarah, Terintegrasi, dan Berkelanjutan”.

Lokakarya ini dilaksanakan di ruang rapat pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jl. Urip Sumohardjo No. 269, Makassar, Selasa (15/07/25).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menindaklanjuti hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, yang menunjukkan masih tingginya prevalensi masalah gizi di sejumlah daerah, termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Juga:  Pemkab Lutim Akan Gelar Lokakarya Multi PIhak Terkait Hutan Adat Cerekang

Permasalahan seperti stunting (kerdil), wasting (kurus), dan underweight (berat badan kurang) menjadi fokus utama diskusi dan perumusan strategi dalam lokakarya ini.

Dalam kesempatan ini, Puspawati Husler, yang juga selalu ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Timur, menekankan pentingnya penguatan sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintahan daerah, OPD teknis, hingga peran masyarakat dan mitra pembangunan.

Puspawati menyampaikan, Pemkab Luwu Timur telah melakukan berbagai intervensi berbasis data untuk menekan angka stunting dan meningkatkan akses pelayanan gizi yang berkualitas.

Baca Juga:  Lokakarya Guru Penggerak Angkatan ke- Resmi Dibuka

“Penanganan masalah gizi, terutama stunting, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan. Ini adalah tanggung jawab bersama. Kami di Luwu Timur terus memperkuat koordinasi lintas sektor dan memperluas intervensi gizi sensitif dan spesifik agar hasilnya nyata dan berkelanjutan,” kata Puspawati Husler.

Direktur Jenewa Institute, Surahmansah Said, pemaparannya mengatakan, bahwa percepatan penurunan stunting menjadi isu penting dalam menciptakan generasi emas Indonesia di masa depan, terlebih di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan program gizi sebagai prioritas nasional.

“Indonesia emas tentu erat kaitannya dengan kualitas SDM. Kami harap lokakarya ini tidak berhenti di atas kertas, tetapi berlanjut dalam aksi nyata,” kata Surahmansah.

Baca Juga:  Buka Lokakarya Guru Penggerak, Asrul Minta Guru Kreatif dan Inovatif

Senada dengan itu, Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Wilayah Sulawesi dan Maluku, Hengky Widjaja, menyampaikan, bahwa Indonesia masih menghadapi persoalan gizi yang kompleks, seperti stunting dan obesitas pada anak.

“Kita butuh sinergi dan kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan aksi nyata yang terukur dalam mengatasi persoalan gizi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, menyebut, lokakarya ini sebagai langkah strategis dalam menekan angka stunting dan mencegah obesitas.

Baca Juga:  Tekan Stunting, Pemkab Lutim Tingkatkan Pemenuhan Akses Air Bersih

“Ini bukan sekadar tentang kesehatan, tetapi juga soal masa depan anak-anak kita yang maju dan berkarakter,” kata Ishaq Iskandar.

Sebagai penutup, kegiatan ini turut dirangkaikan dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh Ketua TPPS se-Sulawesi Selatan sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.

Turut hadir mendampingi wakil Bupati Lutim, Kepala Bapperida Lutim, Dohri As’ari, Sekertaris Dinas Kesehatan, dr. Helmi Kahar. (*/)

No More Posts Available.

No more pages to load.