Ikut Serta Mattompang Arajang, Ibas Apresiasi Komunitas Pompessi Luwu

oleh -614 Dilihat
oleh
Ikut Serta Mattompang Arajang, Ibas Apresiasi Komunitas Pompessi Luwu
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama komunitas pemerhati budaya Pompessi Luwu melaksanakan prosesi Mattompang Pusaka dalam rangkaian acara Pameran Benda Pusaka yang berlangsung di basement Andi Nyiwi Park, Kecamatan Malili, Jumat (16/05/2025).

LUWU TIMUR, KABARTANALUWU.ID – Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama komunitas pemerhati budaya Pompessi Luwu melaksanakan prosesi Mattompang Pusaka dalam rangkaian acara Pameran Benda Pusaka yang berlangsung di basement Andi Nyiwi Park, Kecamatan Malili, Jumat (16/05/2025).

Acara sakral ini menjadi salah satu kegiatan utama dalam rangka memeriahkan Pesta Rakyat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 tahun Kabupaten Luwu Timur.

Mattompang adalah prosesi pembersihan benda-benda pusaka khususnya pusaka-pusaka Parewa Matareng atau senjata tajam yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang terdahulu atau leluhur di seluruh belahan nusantara termasuk di Tana Luwu.

Baca Juga:  Sambut HUT ke-22 Tahun, Pemkab Lutim Gelar Dzikir Akbar

Melalui Mattompang Pusaka, Pompessi mengangkat kembali kesadaran sejarah bahwa tanah ini bukan hanya tempat lahir kabupaten baru, tetapi juga tapak pertama dari salah satu peradaban tertua di jazirah Sulawesi.

Prosesi Mattompang dalam khazanah adat Luwu yang tertinggi adalah Mattompang Arajang, yaitu pembersihan benda-benda pusaka kebesaran kedatuan Luwu, dan malam ini yang dilakukan adalah mattompang pusaka to marajaE, yaitu keris Bapak Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam.

Selain itu, turut pula keris Almarhum Opu Mincara Malili, Andi Rum Nyiwi Opu To Pamadeng, ikut di tompang.

Baca Juga:  Lomba Perahu Hias Semarakkan HUT Lutim ke-22 Tahun

Dua keris Luwu Sapukala ini terbuat dari bahan-bahan besi Luwu terbaik dari Luwu Timur sebagai sumber ferronickel terbaik di nusantara bersama dengan pusaka-pusaka milik keluarga besar Pompessi Luwu.

Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam (Ibas) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas komitmen Pompessi dalam menjaga dan melestarikan pusaka, khususnya yang berasal dari Luwu Timur.

“Semoga harapan dan upaya dari teman-teman Pompessi ini bisa terus kita jaga dan tingkatkan. Dengan demikian, warisan leluhur, baik dari generasi dahulu maupun sekarang, dapat terus kita lestarikan,” kata Ibas.

Baca Juga:  Gelar Festival Lampion, Menjadi Awal Rangkaian HUT Lutim Dimulai

Pada kesmepatan ini, Ibas juga mengusulkan agar ke depan dapat dipikirkan pembangunan museum khusus di Lutim sebagai tempat penyimpanan dan pameran benda pusaka.

Olehnya itu, Ibas menyarankan untuk sementara waktu, agar perpustakaan daerah bisa dimanfaatkan sebagai lokasi penyimpanan sementara.

“InsyaAllah, tahun ini kita bisa mulai memikirkan lokasi yang representatif untuk pembangunan museum sejarah dan budaya Lutim, yang nantinya akan dikelola oleh teman-teman Pompessi,” jelasnya.

Baca Juga:  Ibas Resmi Buka Pentas Seni dan Pameran UMKM untuk Meriahkan HUT Lutim

Sementara itu, Ketua Koordinator Pameran Benda Pusaka, Musran Mustaring, menyampaikan bahwa, kegiatan “Tompang” bukanlah hal baru di Lutim bahkan setiap tahun digelar sebagai bentuk kepedulian para pemerhati budaya terhadap warisan leluhur.

“Luwu adalah salah satu kerajaan tertua di Sulawesi. Maka dari itu, kegiatan seperti “Tompang” penting untuk terus kita lestarikan agar anak cucu kita tidak kehilangan jejak sejarah dan kebudayaan tanah Luwu,” kata Musran.

Musran juga mengungkapkan bahwa, peninggalan sejarah dan pusaka di Lutim menjadi incaran para kolektor dari berbagai penjuru nusantara.

Baca Juga:  Perayaan HUT Lutim Ditetapkan 19 Mei 2025

“Oleh karena itu, pelestarian benda-benda bersejarah seperti besi tua dari Matano, peninggalan dari darat hingga laut, menjadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.

“Pameran dan ritual “Tompang” tahun ini telah memasuki pelaksanaan ke-11. Selain untuk mempererat tali silaturahmi, kegiatan ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi muda asli Lutim agar tidak melupakan sejarah dan budaya leluhur,” pungkasnya.

Dalam momen ini, Bupati Luwu Timur dianugerahi sebuah Keris Pusaka bernama “Sangka Batara” jenis Sapukala dari Pompessi Luwu. Nama tersebut merupakan pemberian langsung dari Datu Luwu.

Kegiatan ditutup dengan meninjau benda-benda pusaka yang dipamerkan. Dalam pameran ini, Pompessi menampilkan berbagai koleksi bersejarah milik masyarakat adat Luwu, mulai dari keris, tombak, parang, hingga perlengkapan ritual tradisional. (*/)

No More Posts Available.

No more pages to load.