Program Salat Berjamaahnya Diapresiasi, Ibas: Awalnya dengan Sedikit Paksaan

oleh -503 Dilihat
oleh
Program Salat Berjamaahnya Diapresiasi, Ibas: Awalnya dengan Sedikit Paksaan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid, memuji dan mengapresiasi tinggi program Bupati Luwu Timur (lutim), Irwan Bachri Syam (Ibas), terkait salat berjamaah.

LUWU TIMUR, KABARTANALUWU.ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Ali Yafid, memuji dan mengapresiasi tinggi program Bupati Luwu Timur (lutim), Irwan Bachri Syam (Ibas), terkait salat berjamaah.

Ali Yafid menilai, imbauan menghentikan aktivitas 10 menit sebelum masuk waktu shalat untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid, merupakan program uar biasa.

Hal ini disampaikan Ali Yafid saat menghadiri Rakor Implementasi Algoritma Kasih Sayang dan Selebrasi Kerukunan pada Sekolah yang diselenggarakan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Lutim, di Aula Kantor Kemenag Lutim, Ahad (13/04/2025).

Baca Juga:  Sehari Setelah SE Salat Berjamaah Dikeluarkan, Masjid DPRD Lutim Dipenuhi Jamaah

“Ini adalah program yang sangat baik. Jarang-jarang ada seorang pemimpin yang begitu memperhatikan urusan akhirat masyarakatnya. Program ini luar biasa,” kata Ali Yafid.

Ali menambahkan, tidak semua orang langsung terbiasa melaksanakan salat berjamaah, tetapi dengan adanya kebijakan yang tegas seperti ini, akan membantu membentuk kebiasaan baik di tengah masyarakat.

“Ada itu orang yang memang harus dipaksa-paksa dulu baru ikut salat berjamaah. Dan itu tidak apa-apa. Awalnya dipaksa, nanti akhirnya akan terbiasa,” lanjut Ali.

Baca Juga:  Tekankan Pentingnya Salat Berjamaah di Masjid, Ibas Ajak Elemen Pemerintahan

Sementara itu, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas), dalam kesempatan yang sama menyampaikan, imbauan untuk salat berjamaah di masjid merupakan instruksi pertama yang Ia keluarkan saat resmi menjabat sebagai bupati.

“Alhamdulillah, sejak ada imbauan itu, masjid di kompleks DPRD Lutim saat salat Zuhur dan Ashar sampai over kapasitas. Makanya kami tambahkan tenda di belakang masjid,” kata Ibas.

Ibas juga menekankan pentingnya mendorong masyarakat untuk memakmurkan masjid, meski awalnya dengan sedikit ‘paksaan’.

Baca Juga:  Menkes RI Salat Tarawih Bersama Masyarakat di Masjid Jami Tua Palopo

“Terkadang memang harus dipaksa-paksa sedikit agar mau ikut salat. Lebih baik dipaksa masuk surga, dari pada sukarela masuk neraka,” ucap Ibas disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Ibas berharap, dengan memakmurkan masjid dan menumbuhkan budaya salat berjamaah, Kabupaten Luwu Timur akan selalu mendapatkan rahmat serta dijauhkan dari segala bentuk bencana. (*/)

No More Posts Available.

No more pages to load.