Pengangguran dan Kemiskinan Naik di Lutim, Pakar: Pertambangan Belum Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal

oleh -972 Dilihat
oleh
Pengangguran dan Kemiskinan Naik di Lutim, Pakar: Pertambangan Belum Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal
Prof. Marsuki Dea. (foto:int)

LUWU TIMUR – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Kabupaten Luwu Timur meningkat 0,94 persen, yakni dari 4,48 persen di tahun 2022 menjadi 5,42 persen di tahun 2023.

Begitupun dengan angka penduduk miskin yang ikut bertambah, dari 6,81% di tahun 2022 menjadi 6,93% di 2023.

Hal ini menjadi perhatian Pakar Ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marsuki DEA. Mengingat, Kabupaten Luwu Timur merupakan daerah yang dikenal memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena memiliki potensi pertambangan.

“Ini mengindikasikan bahwa tampaknya sektor penggalian dan pertambangan belum mampu menyerap tenaga kerja lokal penduduk sesuai tingkat produktivitasnya yang tinggi,” kata Prof. Marsuki, Kamis, 20 Juni 2024.

“Artinya, inilah titik kritis yang ke depan harus menjadi pemikiran Pemda Lutim untuk dicarikan solusinya secara berencana,” tambahnya.

Marsuki menjelaskan, pertumbuhan ekonomi semestinya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan penduduk lokal.

Menurutnya, warga lokal mesti lebih terserap di dunia kerja dan bukan justru menjadi pengangguran di tengah pertumbuhan ekonomi yang baik.

“Karena secara konseptual, setiap terjadi pertumbuhan ekonomi 1 persen, maka seharusnya dapat menyerap tenaga kerja 0,83 persen,” ujarnya.

“Semoga ke depan kejadian ini menjadi pelajaran untuk menyiapkan strategi pembangunan yang memihak kepada kepentingan masyarakat kebanyakan Kabupaten Lutim,” pungkasnya. (*/may)

Baca Juga:  Adnan Sebut Desa yang Sehat dapat Mendukung Produktivitas Masayarakat

No More Posts Available.

No more pages to load.