PALOPO – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Palopo (Balitbanda), menggelar seminar akhir Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) dan pengaruhnya terhadap bencana alam di Kota Palopo.
Studi kasus dari seminar ini yakni, Kecamatan Sendana, Kecamatan Mungkajang dan Kecamatan Wara barat).
Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Saokotae Palopo, Rabu (6/12) ini, mengambil studi kasus di tiga kecamatan yakni, Kecamatan Sendana, Mungkajang dan Wara Barat.
Kepala Balitbangda Kota Palopo, Sitti Baderia, menyampaikan tujuan kegiatan ini yakni, melakukan identifikasi dan tutupan lahan.
Selain itu, juga melakukan penyusunan dan identifikasi Iindeks Kualitas Lahan (IKL), sebagai bahan evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup.
“Kita akan melakukan pemetaan tutupan lahan vegetasi di wilayah Kota Palopo, lalu menghitung nilai IKL menghitung nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH),” katanya.
Hal itu, kata Baderia, dapat mempengaruhi ancaman bencana, serta mengidentifikasi tutupan lahan dan menganalisis pengaruhnya terhadap ancaman bencana.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Palopo, Asrul Sani, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan seminar yang dilaksanakan bekerjasama dengan Universitas Bosowa Makassar.
“Saya berharap ke depan kegiatan penelitian yang dilakukan menjadi skala prioritas untuk penanganan masalah yang ada di Kota Palopo,” kata Asrul.
Asrul berharap, semua unsur yang terkait dapat berkolaborasi dan melihat secara komprehensif membangun Kota Palopo.
“Kita harus menjaga kelestarian hutan dan alam kita. Hasil penelitian ini harus menjadi rujukan kita,” tutupnya. (*/dri)