PALOPO – Dalam upaya menjaga stabilisasi stok dan keterjangkauan harga, Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, melakukan sidak di pasar di Pasar Andi Tadda, Kamis (30/11).
Pada kunjungannya, Asrul Sani menemukan adanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga salah satunya cabe yang mencapai 85 ribu per kilogram.
“Setelah kita cek kenapa harganya tinggi, ternyata cabe ini diambil oleh pedagang dari Kabupaten Jeneponto, dibawa ke Makassar baru didistribusikan ke Palopo,” kata Asrul.
“Itu yang menyebabkan harga tinggi, karena biaya transportasinya juga tinggi,” tambahnya.
Asrul melanjutkan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah untuk menekan naiknya harga komoditas.
“Kita akan lakukan langkah untuk menekan ini. Kita akan buat kerjasama dengan daerah penghasil cabe, seperti Wajo dan Enrekang,” ujarnya.
Asrul menyampaikan, saat ini di Kota Palopo tengah dijalankan program gerakan tanam cabe, namun itu belum memasuki masa panen.
“Terkait gerakan menanam cabe, saya minta Kadis Pertanian mengatur pola tanam. Jadi penanaman kita tidak bersamaan, agar produksinya berkesinambungan,” jelasnya.
Sementara itu, sejumlah pedagang mengeluhkan jika pasar Andi Tadda terancam tidak berfungsi. Hal itu dikarenakan banyaknya lods kosong.
“Pembeli sudah jarang yang masuk ke dalam pasar, karena lebih memilih berbelanja di pasar tumpah,” kata salah seorang pedagang.
Terkait keluhan itu, Asrul Sani, menyatakan segera akan menindaklanjuti untuk menggelar diskusi dengan Forum Asosiasi Pedagang. (*/dri)