PALOPO – Tidak kurang dari seribu masyarakat yang tergabung dalam Aksi Akbar Bela Palestina, padati lapangan Pancasila Kota Palopo, Ahad (26/11).
Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Aliansi Akbar Bela Palestina Palopo, Idul Musa, dalam rilis yang diterima kabartanaluwu.id.
“Tidak hanya masyarakat Kota Palopo, aksi hari ini juga dihadiri oleh masyarakat yang berada di Luwu Raya,” kata Musa.
Musa menambahkan, masyarakat yang hadir pada Aksi Akbar Bela Palestina hari ini, ada dari Luwu, Luwu Utara dan bahkan Luwu Timur.
“Ini adalah bentuk solidaritas kita terhadap apa yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina,” katanya.
Aksi yang dimulai dari Masjid Agung Luwu Kota Palopo ini, kemudian berakhir di Lapangan Pancasil setelah melakukan aksi longmarch sejauh kurang lebih 2 kilo.
Salah satu orator dalam aksi ini, Firmansyah Arif Gani, dalam orasinya mengatakan, tidak perlu menjadi seorang muslim untuk membela Palestina.
“Apa yang terjadi di Palestina adalah tragedi kemanusiaan, saya kira tak perlu menjadi seorang muslim untuk membela Palestina. Cukup kita menjadi manusia yang punya nurani,” katanya.
Boikot Produk Israel
Pada aksi ini, seruan boikot produk yang berafiliasi dengan Israel, terus menggema sepanjang aksi longmarch hingga tiba di Lapangan Pancasila Kota Palopo.
Bahkan, selebaran yang berisikan merek produk-produk yang berafiliasi dengan Israel, seperti produk rumah tangga hingga fashion, tersebar di antara peserta aksi.
Orator-orator yang berada di atas mobil aksi dan panggung, juga tak luput menyerukan aksi boikot produk yang berafiliasi dengan Israel ini.
Fenoma Unik
Ada fenomena yang sangat memukau pada aksi tersebut, di mana pada saat kegiatan selesai dan massa aksi meninggalkan lapangan pancasila, tak ada satu pun sampah yang berserakan di area lapangan.
Panitia aksi akbar bela Palestina memang tidak luput untuk mengingatkan kepada seluruh massa aksi untuk tetap menjaga kondusifitas dan kebersihan seluruh area yang menjadi titik aksi.
“Kami selaku panitia selalu menekankan kebersihan dalam aksi ini, sebagai bentuk cerminan dari orang beragama yang mencintai kebersihan dan keindahan,” kata Musa.
Islam kata Musa, menganggap kebersihan merupakan sebagian dari Iman, sehingga manusia harus sadar akan pentingnya kebersihan itu.
“Agama adalah jalan yang dapat membawa manusia pada keselamatan, bukan malah membuat perpecahan yang akhirnya mendatangkan kesengsaraan,” tutup Musa. (*/fat)